Blog ini berisi tentang segala hal yang bersifat menghibur dan mengedukasi
Monday, 30 November 2020
Pengalaman Menggunakan Aplikasi untuk PJJ
Thursday, 5 November 2020
TUTORIAL: Membuat, Menyimpan, dan Export Soal ExamView
Aplikasi Moodle adalah aplikasi LMS (Learning Management System) yang memiliki fitur lebih lengkap dari Google Classroom. Kali ini, saya akan berikan tutorial (yang sebenarnya sudah banyak bertebaran di dunia maya dan YouTube) untuk membuat, menyimpan, dan juga export soal Examview agar nantinya bisa diimport di Moodle. Setelah selesai menginstall dan membuka aplikasi Examview Test Generator, ikuti langkah berikut:
Tuesday, 20 October 2020
Google Classroom vs Moodle
Pada kegiatan pembelajaran masa daring tentu saja seorang guru harus memikirkan bagaimana caranya mengelola sebuah kelas virtual. Tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk memilah milih mana yang sesuai dan mudah diakses oleh saya sebagai guru dan juga dapat digunakan siswa. Dari sekian banyaknya layanan aplikasi yang tersedia, ada dua aplikasi menarik yang saya gunakan selama kegiatan Pembelajaran Daring pada tahun ajaran 2020/2021 ini.
1. Google Classroom
Layanan aplikasi kelas virtual yang pertama adalah Google Classroom. Siapa yang tidak mengenal Google Classroom? Hampir sebagian besar sekolah menengah menggunakannya untuk mengelola kelas virtual, membagikan materi pembelajaran, serta penugasan. Aplikasi kelas online besutan Google ini sangat mudah digunakan oleh semua tenaga pengajar. Fiturnya pun cukup sederhana. Ada beberapa fitur yang biasa saya gunakan, yaitu pemberian info dan pengumuman melalui forum berupa postingan pesan, menambahkan topik pembahasan dan membagikan rangkuman materi pembelajaran berupa file atau link dari situs tertentu, membagikan absensi yang bisa diisi terus menerus oleh siswa, dan juga pemberian tugas berupa latihan soal melalui Google Form. Tentu saja bagi yang masih pemula sekalipun bisa menggunakannya, mulai dari membuat kelas dan mengundang siswa untuk masuk ke kelas yang sudah dibuat serta melakukan interaksi dengan siswa. Sebagai guru, kita tidak perlu repot membuat akun karena hampir setiap siswa pasti memiliki akun Google dan dengan mudah dapat mengakses layanan Google Classroom, baik itu menggunakan browser atau mengunduh aplikasinya di gadget masing-masing.
Tapi layanan Google Classroom tidaklah sesempurna itu untuk orang seperti saya (halah...). Layanan dari Google ini bukannya tidak ada kekurangan. Beberapa keterbatasannya yaitu:
- Pembuatan soal melalui Google Form yang kurang atraktif dan harus install plugin tertentu.
- Pembuatan soal melalui Google Form harus selalu online. (Bisa offline hanya bagi mereka yang paham dan sekali lagi harus install plugin tertentu)
- Banyaknya siswa yang tidak terlalu paham bagaimana cara menyerahkan tugas di Google Classroom sehingga tidak terekam di buku nilai (apalagi kalau tugasnya melalui Google Form, pasti tidak pernah ceklis 'mengirimkan/menyerahkan tugas').
- Nama akun siswa dibuat sesukanya dan kadang tidak bisa mengubah nama akun.
Hal paling dasar yang menjadi kekurangan yang sebutkan di atas adalah pemberian tugas. Menggunakan Google Form sangatlah tidak efektif, contohnya pada saat saya ingin membatasi waktu pengerjaan tugas tentu kita harus install plugin tertentu terlebih dahulu. Bagi yang paham mungkin tidak masalah, nah beda halnya bagi yang tidak paham. Selain itu untuk beberapa soal seperti isian singkat akan menyulitkan karena harus menyiapkan beberapa alternatif jawaban (misalnya beda huruf kecil dan kapital), kan repot.. Masih banyak kekurangan lainnya yang membuat saya kurang puas dengan layanan ini selain kemudahan dan fitur yang biasa saya gunakan seperti yang sebutkan sebelumnya..
2. Moodle
Layanan LMS ini adalah aplikasi yang benar-benar menjawab kebutuhan saya dan berhasil menutupi segala kekurangan yang dimiliki oleh Google Classroom. Aplikasi LMS dari Moodle ini adalah aplikasi yang banyak digunakan beberapa sekolah yang memiliki situs pribadi mulai dari tingkat menengah hingga tingkat universitas. Kemudahan yang diberikan adalah mengorganisir materi pembelajaran serta penugasan untuk siswa. Selain itu, siswa tidak perlu menginstall aplikasi apapun, LMS ini cukup diakses via browser pada gadget masing-masing (kecuali sekolah atau universitas yang memang membuat aplikasi khusus). Tampilan tema pada Moodle bisa kita ubah sesuka hati. Hal yang membuat saya menggunakan aplikasi ini adalah karena hanya lewat Moodle saya bisa memberikan penugasan ala AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) yang menggantikan Ujian Nasional yang sudah tinggal kenangan. Kelebihannya antara lain:
- Pemberian tugas berupa latihan soal yang atraktif, tidak melulu pilihan ganda, isian singkat, dan essay.
- Pembuatan soal yang umum (pilihan ganda, isian singkat, dan essay) bisa offline menggunakan examview.
- Untuk penilaian dan buku nilai bisa diatur sedemikian rupa dan semua tugas siswa terdata rapi langsung rekap otomatis setelah siswa mengerjakan/mengumpulkan tugas.
- Nama siswa sesuai dengan daftar absen karena kita yang menyiapkan akunnya (akun bagi guru dan siswa).
- Membuat absensi cukup sekali dan bisa diisi berulang-ulang selama rentang waktu yang kita tentukan.
Mungkin itulah yang bisa saya bagikan berdasarkan pengalaman menggunakan layanan kelas virtual selama masa pandemi Covid-19 ini.
Sunday, 18 October 2020
Game - Solusi Menghilangkan Kejenuhan
Rutinitas pembelajaran online dengan berbagai kendala yang dialami semenjak dimulainya ajaran baru 2020/2021 benar-benar menyita waktu dan pikiran.
Di saat semua serba 'online', ternyata memainkan game offline tidak kalah seru dari game online yang sudah wara-wiri umum dimainkan berbagai kalangan mulai dari Mobile Legend, PUBG, Free Fire, hingga Among Us. Bukannya tidak menarik, tetapi game online punya kendala dengan jaringan dan kadang juga merasa sayang dengan paket data hanya untuk memainkan game online.
Game-game yang saya mainkan adalah game emulator ringan yang 'fun'. Karena gadget yang digunakan adalah sebuah smartphone, jadi hanya ada dua emulator yang saya gunakan, yaitu; epsxe dan ppsspp android. Karena agak sulit menggunakan touchscreen, apalagi untuk game action atau yang perlu 'combo button', saya menggunakan gamepad usang yang dulu dibeli demi memainkan DMC. 😅
Beberapa game yang saya mainkan ada yang sampai tamat, ada yang belum sampai pertengahan jalan.. hal ini karena kesibukan pembelajaran online dan sebagian besar game yang dimainkan, sekali lagi, hanya untuk 'fun'.. game terlama yang saya mainkan hanya Final Fantasy IX. Selain game tersebut, masih banyak game lain seperti Pac Man, Suikoden, Legend of Mana, Castlevania, WWE Smackdown vs RAW, Warriors Orochi 2, Harvest Moon, Persona 3, dan beberapa game lain yang masih belum terjamah.
I ain't a gamer addict, but I like to play games. Game tersebut pun tidak setiap hari saya mainkan, apabila ada waktu senggang dimainkan.. kalau tidak ada ya dianggurin. Mengutamakan kewajiban adalah hal yang paling penting menurut saya. Game bisa membuat kita terlena, lupa waktu, dan kewajiban kita.. so be wise.
Saturday, 10 October 2020
Materi: Procedure Text - Social Function
Chapter 4:
Imperative sentences
English material for 9th grade
KOMPETENSI
DASAR
Aspek
Pengetahuan:
3.5 Menerapkan struktur teks dan unsur
kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial menyuruh dan melarang melakukan
suatu tindakan/ kegiatan, sesuai dengan konteks penggunaannya
Aspek
Keterampilan:
4.5 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan menanyakan tentang suruhan dan larangan melakukan suatu
tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan
mampu:
1. Mengidentifikasi fungsi sosial procedure text tulis
pendek sederhana.
2. Menyimpulkan fungsi sosial procedure text tulis
pendek sederhana.
3. Menyebutkan lisan dan tulis fungsi sosial procedure
text tulis pendek sederhana.
Introduction
Pernah kah kalian membaca resep masakan?
Pada saat kalian membeli sebuah handphone,
adakah buku manual petunjuk pemakaian?
Resep masakan dan buku manual petunjuk pemakaian handphone
adalah contoh Procedure Text yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Nah, pada materi pembelajaran kali ini, kalian akan
belajar bagaimana mengidentifikasi dan menyimpulkan fungsi sosial dari Procedure
Text tulis pendek dan sederhana.
Explanation
Kata kunci atau keyword yang berkaitan dengan Procedure
Text adalah kata “how to…” yang berarti “bagaimana cara…”.
Fungsi sosial Procedure Text adalah untuk menunjukkan atau menggambarkan
atau memberikan penjelasan bagaimana langkah atau cara untuk melakukan sesuatu. Dalam Bahasa Inggris
bisa kita simpulkan bahwa:
“The social function of Procedure Text is to
show/to describe/to explain (give explanation) how to do, how to make, or how
to operate something step-by-step.”
Tujuan komunikatif (communicative purpose) dari
Procedure Text bisa diartikan demikian:
· To show how to
make something (i.e banana cake, ice blend tea, etc)
· To show how to
do something (i.e play basket ball, kick a ball, play a kite, etc)
· To show how to
operate something (i.e a mobile phone, a laptop, a television, etc)
Nah,
harus diingat sekali lagi, tujuan setiap teks tentu saja berbeda. Sesuaikan
dengan konteksnya, sebagai contoh, apabila teks tersebut berkaitan dengan resep
masakan, jangan kalian menyimpulkan bahwa tujuan komunikatifnya “how to
operate…..”. Sesuaikan dengan konteks dari teks tersebut, apabila resep
masakan tentu saja berhubungan dengan “make something (kata
something mengacu pada objek)”.
Contoh:
Teks
yang berkaitan dengan resep yang berjudul “Resep Ayam Goreng”
Maka tujuan komunikatif (communicative
purpose)*) dari
teks tersebut adalah:
·
To
show how to make fried chicken.
Apabila berhubungan dengan fungsi sosial (social function) maka
jawabannya:
·
To
show how to make fried chicken;
·
To
describe how to make fried chicken; atau
·
To
explain/give explanation how to make fried chicken.
Harap diingat, keyword untuk Procedure Text adalah kata “how to…”
*) Tujuan komunikatif
selalu ditanyakan dalam setiap soal yang berkaitan dengan teks.
“What is the communicative
purpose of the text? / What is the purpose of the text?”
Pengertiannya
“Apa tujuan komunikatif / tujuan teks tersebut?”
Jawabannya berkaitan dengan fungsi sosial/tujuan komunikatif masing-masing teks.
Friday, 9 October 2020
Materi Pembelajaran: What Time Is It?
Chapter 3: What Time Is It? (3)
English Materials for 7th Grade Students
Kompetensi Dasar |
|
Aspek Pengetahuan |
Aspek Keterampilan |
3.3. Mengidentifikasi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi transaksional
lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi
terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan kosa kata
terkait angka kardinal dan ordinal) |
4.3 Menyusun
teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari,
waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan
tahun, dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks |
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan
mampu:
·
Mengidentifikasi
keterangan waktu menggunakan kata “half” dan “quarter” untuk menyatakan
keterangan waktu.
·
Menyimpulkan penggunaan
kata “half” dan “quarter” untuk menyatakan keterangan waktu.
·
Menyebutkan lisan
dan tulis keterangan waktu menggunakan kata “half” dan “quarter”.
Introduction:
Tahu kah kalian apa
itu jam analog?
Dapatkah kalian
meneybutkan keterangan waktu pada jam analog?
Pada materi
pembelajaran kali ini, kalian akan belajar mengenai bagaimana membaca jam
analog dan menggunakan kata “half” dan “quarter” dalam penyebutan
keterangan waktu dalam Bahasa Inggris. Silahkan simak baik-baik materi
pembelajaran kali ini.
Explanation:
Perhatikan contoh
gambar berikut!
Angka yang
ditunjukkan pada gambar jam analog di atas adalah pukul 11.05. Jarum panjang
menunjukkan menit dan jarum pendek menunjukkan jam (ingat kembali penggunaan “past”
dan “to” untuk menyatakan keterangan waktu dalam Bahasa Inggris).
Pada pembahasan
kali ini, kita hanya akan membahas tentang penggunaan “half” dan
“quarter”. Silahkan disimak dan pahami penjelasan berikut.
A. Half
Pengertian kata “half” dalam Bahasa Indonesia
yaitu ‘setengah’. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengucapkan
keterangan waktu, misalnya; setengah dua/setengah tiga/setengah empat, dll.
Maksudnya, kata ‘setengah’ digunakan pada saat menit tepat di angka 30 (tiga
puluh) atau dalam jam analog, jarum panjang tepat menunjukkan angka 6 (enam).
Nah, bagaimana contoh penggunaannya dalam Bahasa
Inggris?
Contoh:
·
Pukul 06.30
Menit = 30
Jam = 6
Maka berdasarkan struktur penyebutannya:
‘a half’ + ‘past’ + jam
Maka, dalam Bahasa Inggris, kita mengucapkan 06.30 = a half past
six
Bagaimana dengan keterangan waktu yang lain?
Misalnya, 07.30 atau yang sering kita ucapkan dalam Bahasa Indonesia
yaitu ‘setengah delapan’. Maka dalam Bahasa Inggris kita menyebutkan a
half past seven.
B. Quarter
Dalam Bahasa Indonesia, kata ‘quarter’ yaitu
‘seperempat’. Untuk keterangan waktu, kata ‘seperempat’ digunakan apabila menit
menunjukkan angka 15 (dalam jam analog jarum panjang menunjuk angka 3) dan 45
(dalam jam analog angka 9). Nah, ada dua cara pengucapan kata “quarter”
untuk menyatakan keterangan waktu dalam Bahasa Inggris, yaitu ‘a quarter
past…’ dan ‘a quarter to…”.
Kata ‘a quarter past…’ digunakan apabila menit
menunjukkan tepat di angka 15 (dalam jam analog jarum panjang menunjuk pada
angka 3). Maksudnya yaitu, seperempat melewati jam tersebut.
Contoh:
Pukul 06.15
Menit menunjukkan angka 15 dan jam menunjukkan angka
6. Maka, dalam Bahasa Inggris kita menyebutkan sesuai struktur:
“A quarter” + ‘past’ + jam
Jadi, pukul 06.15 = a quarter past six
Mengapa menggunakan kata ‘past’? Karena menitnya ada
di bawah angka 30 (ingat kembali materi tentang penggunaan ‘past’ dan ‘to’).
Kata ‘a quarter to…’ digunakan apabila menit
menunjukkan tepat di angka 45 (dalam jam analog jarum panjang menunjukkan angka
9). Maksudnya yaitu, seperempat menuju jam berikutnya.
Contoh:
Pukul 06.45
Menit menunjukkan angka 45 dan jam menunjukkan angka
6. Karena menitnya di atas angka 30, maka kita menggunakan ‘to’. Jadi angka 6
kita tambah 1, atau dengan kata lain strukturnya:
“A quarter” + ‘to’ + (jam + 1)
Jadi, pukul 06.45 = a quarter to seven
Nah, demikian penjelasan mengenai penggunaan ‘half’ dan ‘quarter’. Ingat sekali lagi bahwa untuk keterangan waktu dalam Bahasa Inggris berkaitan dengan pengguaan kata ‘past’ dan ‘to’. Silahkan kalian coba pahami kembali.