Monday, 30 November 2020

Pengalaman Menggunakan Aplikasi untuk PJJ

PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh dengan istilah kerennya, Sekolah Online, adalah alternatif pada masa Pandemi Covid-19 yang semakin merajalela tanpa henti. Kapan berakhirnya penyebaran virus ini? Siapa yang tahu?

Tapi, karena masa Pandemi Covid-19 ini lah saya semakin memahami aplikasi gratisan yang saya gunakan selama proses PJJ. Ya, setidaknya ada tiga aplikasi yang saya gunakan pada Semester 1 ini.

Yang pertama tentu saja Google Classroom. Saya menggunakan Google Classroom untuk mengelompokkan peserta didik yang saya ajar ke dalam kelasnya masing-masing sehingga memudahkan saya untuk membagikan daftar hadir (walaupun jarang sekali diisi :sad), informasi seputar kegiatan pembelajaran sesuai jadwal saya, membagikan materi pembelajaran yang sudah saya persiapkan dengan mengorbankan waktu, tenaga, pulsa, dan listrik agar peserta didik mendapatkan rangkuman yang dapat mereka baca dan pelajari berulang-ulang, serta membagikan link penugasan.

Yang kedua, tidak lain dan tidak bukan, adalah Google Meet. Dengan menggunakan aplikasi ini, saya bisa bertatap muka dengan peserta didik walaupun tidak setiap saat karena saya memikirkan mereka yang mungkin hanya bertahan menggunakan paket data dan siswa yang kadang kesulitan jaringan internet. Menggunakan aplikasi ini juga saya bisa berinteraksi langsung mendengar merdunya suara mereka walau kadang terdengar fals karena adanya backsound yang tidak diinginkan di sekitar mereka.

Yang terakhir, aplikasi yang senantiasa saya gunakan untuk memberikan latihan soal dan ulangan harian, adalah Moodle. Ya, aplikasi yang sangat familiar dan umum digunakan di tingkat satuan pendidikan manapun karena bisa diintegrasikan dengan blog dan web sekolah. Aplikasi ini juga yang akhirnya menjadi pahlawan pada saat kebingungan dan berhasil memecah kebuntuan untuk mengadakan Penilaian Akhir Semester 1 tahun ini.

Tiga aplikasi yang saya jelaskan di atas semuanya gratis. Mungkin ada yang berpendapat, kenapa tidak menggunakan aplikas A, aplikasi B, atau aplikasi C? Jawabannya karena mereka bertiga lah yang paling awal saya kenal dan juga saya berkutat meluangkan waktu untuk mempelajari serta menguasai aplikasi tersebut. Sebenarnya ada sih yang lain yang saya pelajari dan pernah saya gunakan, hanya saja ada kekurangan dan keterbatasan yang saya lihat dan juga rasakan. Saya rasa tidak perlu disebutkan di sini.

Itulah beberapa aplikasi yang saya gunakan selama Semester 1 ini. Apakah akan terus berlanjut? Mari kita lihat nanti di Semester berikutnya.

Thursday, 5 November 2020

TUTORIAL: Membuat, Menyimpan, dan Export Soal ExamView

 Aplikasi Moodle adalah aplikasi LMS (Learning Management System) yang memiliki fitur lebih lengkap dari Google Classroom. Kali ini, saya akan berikan tutorial (yang sebenarnya sudah banyak bertebaran di dunia maya dan YouTube) untuk membuat, menyimpan, dan juga export soal Examview agar nantinya bisa diimport di Moodle. Setelah selesai menginstall dan membuka aplikasi Examview Test Generator, ikuti langkah berikut:

1. Menyiapkan Test
Pada awal membuka akan ada 'welcome screen', abaikan saja dan klik 'close' seperti gambar di bawah:


Setelah itu, klik ikon seperti pada gambar untuk membuat file test baru:


Beri judul test sesuai dengan yang sudah disiapkan (perlu diingat, judul test bisa menjadi nama file penyimpanan dan juga file export nantinya) seperti gambar di bawah:



2. Membuat Soal
Untuk membuat soal silahkan klik 'new' di pojok kiri bawah layar:


Tentukan model soal yang diinginkan, misalnya pilihan ganda (multiple choice):


Ketik soal yang sudah disiapkan (atau salin dari bank soal yang sudah dibuat sebelumnya), isi pilihan jawaban dan tentukan jawaban yang benar. Setelah selesai, klik record untuk menyimpan soal yang sudah dibuat. Ulangi lagi langkah ini untuk membuat soal berikutnya (untuk soal berupa teks yang beberapa nomor bisa diduplicate agar tidak capek mengetik/menyalin lagi).



3. Menyimpan Soal
Klik ikon 'disket' untuk menyimpan file soal yang sudah dibuat, pastikan tempat penyimpanannya adalah tempat yang mudah diingat.


Nama filenya, seperti yang sudah dijelaskan tadi, samakan dengan judul test.



4. Cara Export Soal
Untuk export soal supaya bisa nantinya diimport di aplikasi Moodle, klik 'File' di pojok kiri atas


Pilih 'Export' dan pilih 'Blackboard 7.1...' (kenapa Blackboard??? entahlah... aku pun tak teu).


Sekali lagi, nama file export-nya samakan dengan judul test dan supaya tidak ke sana-ke sini-ke situ-kemari simpan saja di tempat yang sama dengan penyimpanan file test.


Isi test information dan juga directory-nya samakan juga dengan judul test (entahlah kenapa.. saya pun tak teu, ikuti sajalah)


Bagaimana? Susah kan? Silahkan mencoba... kalau gagal, ulangiiiiii... dari 'Nol' ya.