Thursday, 26 March 2020

Info: Membuat Lagu di Rumah

Suka musik? Bisa mengarang lagu sendiri?

Sekarang era di mana semua serba diberikan kemudahan dalam segala hal, khususnya bagi musikers... (halah)

Bagaimana sih membuat musik sendiri? Tenaaaannngggg.. sekarang gampang kok, tanpa punya alat musik pun bisa dengan hanya menggunakan gadget yang kamu punya. Pada kesempatan kali ini, saya akan memberi sedikit info, bagaimana sih caranya.. How? How? It's easy.. but not too easy.. Berikut adalah hal yang kalian perlukan:

1.        Teori Dasar
Sudah tau tentang nada dasar? Atau tangga nada? Kalau belum silahkan mundur teratur dan belajar dulu ya..
Untuk bisa membuat lagu tentu saja kita harus punya pengetahuan tentang teori dasar tentang nada C-D-E-F-G-A-B-C. Mengapa? Ya supaya nanti tau untuk instrument musik intronya chord apa? Nada dasarnya apa? Lalu bagaimana chord progressionnya.. lalu jangan lupa, feeling is the important thing… musik atau lagu berkaitan dengan rasa coy!!!

2.        Laptop / CPU
Modal utamanya ya menggunakan laptop atau CPU. Jaman sekarang bisa menggunakan smartphone lo.. di Android ada Walk Band dan di iPhone/iPad ada Garage Band.. fungsinya sama, tapi kita tidak akan membahas hal tersebut. Saya menggunakan netbook dari jaman pertama kali bisa membuat musik. Bukan hal yang direkomendasikan, tapi cukup lah… cukup menyedihkan. Hingga akhirnya sampai sekarang saya menggunakan laptop, speknya gimana? Yang penting cukup untuk mengakomodir plugin yang saya butuhkan. Naaahhh.. bagi kalian kalau punya budget lebih silahkan pake MacBook, haha..

3.        DAW
Apa itu DAW? DAW itu Digital Audio Workstation.. bukanlah konsol game ya.. Ini aplikasi pengolah musik. Ada berbagai macam aplikasi pengolah musik mulai dari Adobe Auditition, Fruity Loop Studio, Cubase, Studio One hingga Ableton. Yang mana yang bagus? Semuanya bagus.. tinggal kembali pada diri kita masing-masing, yang mana yang bisa atau mau kita kuasai? Pada awalnya, saya hanya menggunakan Fruity Loop Studio dan Adobe Audition untuk membuat musik dan rekaman.. Saya sempat juga menggunakan Cubase/Nuendo.. sampai akhirnya sekarang saya betah menggunakan Fruity Loop Studio untuk menyusun musik dan finishingnya di Studio One.

4.        Plugin / Vst
Tentunya ada beberapa plugin yang pasti kita butuhkan, lebih tepatnya external vst. Saya menggunakan beberapa virtual instrument karena tidak memiliki instrument tersebut, seperti gitar, drum, dan keyboard. Nah, kali ini saya memperkenalkan vst apa yang saya gunakan:
Gitar: RealLPC dan RealGuitar dari MusicLab
Bass: Ample Bass J dari AmpleSound
Piano: EZKeys dari Toontrack
Drum: EZ Drummer 2 dari Toontrack (Dulu pernah menggunakan Addictive Drum dan benar-benar hasil suaranya enak untuk diatur sesuka hati)
Guitar & Bass FX: Guitar Rig 5 dari Native Instrument (Dulu menggunakan Amplitube 4 dan suaranya lebih keren dan enak pokoknya, pernah juga menggunakan Line 6 dan GTR dari Waves)
Synth: Bawaan dari FL Studio

Oke, semuanya sudah.. lalu apalagi? Caranya? Nanti ya… hehehe

Wednesday, 25 March 2020

Dampak Covid-19

Wabah virus Corona a.k.a Covid-19 memberikan dampak ke berbagai sektor dalam suatu negara, khususnya Indonesia. Salah satunya adalah sektor pendidikan, dimana saat ini kegiatan belajar mengajar di non-aktifkan di sekolah. Pemerintah memberikan instruksi agar peserta didik dan tenaga pengajar dirumahkan dan dihimbau untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah dengan berbagai metode, baik penugasan mandiri maupun daring. Tidak terkecuali sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya SMP Katolik Santo Albertus.
Mengenai informasi yang didapat, kegiatan belajar mengajar yang seharusnya "diliburkan" selama 14 hari mulai dari tanggal 17 Maret hingga 31 Maret mungkin akan diperpanjang hingga bulan Mei hingga wabah virus Corona dapat diatasi proses penularannya dan menekan jumlah korban.
Kepala SMP Katolik Santo Albertus menghimbau kepada guru-guru mapel memberikan penugasan kepada peserta didik agar kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana, grup WA kelas pun berperan di sini. Guru-guru mapel dapat memberikan penugasan kepada peserta didik untuk dikerjakan dan dikumpulkan melalui WA pribadi sehingga guru dapat memeriksa tugas dan memberikan penilaian.
Permasalahannya adalah, pada saat peserta didik yang jumlahnya ratusan mengirimkan jawaban, tentu guru akan merasa kesulitan untuk memeriksa dan menilai tugas per-peserta didik. Belum lagi notifikasi yang tercampur dari WA grup keluarga, rekan kerja, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tentu saja mengganggu. Bagaimana solusinya?
Tentu saja di era yang serba canggih kita sebagai guru bisa menggunakan layanan canggih yang tersedia secara gratis dengan menggunakan Google Classroom, Rumah Belajar, hingga Moodle. Semuanya berbasis LMS (Learning Management System) yang dapat mengakomodasi banyak user/peserta didik dan dapat memberikan penugasan dan penilaian secara sistematis dan otomatis. Semua situs layanan LMS tersebut bisa diakses dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan gadget yang dimiliki, baik berupa Notebook/Netbook, Laptop, CPU, Smartphone, dan Tablet.
Nah, bagi peserta didik SMP Katolik Santo Albertus Sampit yang saat ini diberikan penugasan di rumah, bisa masuk ke akun masing-masing yang sudah saya sediakan pada masing-masing link, silahkan klik link di bawah sesuai kelasnya dan mengakses akunnya masing-masing bagi yang dapat melakukan kegiatan penugasan melalui daring (online). Sedangkan bagi peserta didik yang tidak bisa mengakses dan mengerjakan secara daring bisa mengerjakan secara manual.

Link User:
Untuk tutorialnya bisa di buka klik di sini
Untuk masuk ke LMS klik di sini