Pada
pembahasan materi kali ini kalian akan belajar tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan angka. Kita mengenal ada dua jenis angka, yaitu angka kardinal
(cardinal numbers) dan angka ordinal (ordinal numbers).
Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita pahami dulu fungsi dan kegunaan
dari jenis-jenis angka tersebut.
A.
Cardinal Numbers
Angka kardinal adalah
bilangan pokok yang biasanya digunakan untuk menyatakan jumlah sesuatu (benda),
misalnya: one, two, three, four, dst.
Contoh:
·
I have three pencils. (Saya memiliki
tiga pensil)
Kata “three” pada kalimat
di atas untuk menyatakan jumlah bahwa benda tersebut ada tiga.
·
There are twenty five students. (Ada dua
puluh lima siswa)
Kata “twenty five” pada
kalimat di atas untuk menyatakan jumlah bahwa benda tersebut ada dua puluh
lima.
Perhatikan tabel berikut:
Apa
fungsi angka kardinal?
1)
Angka kardinal untuk menyatakan jumlah benda.
Contoh: He has two
bicycle. (Dia memilki dua buah sepeda)
2)
Angka kardinal untuk menyebutkan nomor rumah.
Contoh: I live on Jalan S.
Parman number twenty two. (Saya tinggal di Jalan S. Parman nomor
dua puluh dua)
Sebagai catatan, dalam
menyebutkan nomor kontak, kita harus menyebutkan satu-persatu. Contoh:
My phone number is 0812-345-567. (Angka tersebut dibaca zero-eight-one-two-three-four-five-five-six-seven)
B.
Ordinal Numbers
Angka
ordinal adalah angka-angka yang menyatakan posisi, urutan, maupun tingkatan.
Berbeda dengan angka kardinal, angka ordinal tidak digunakan untuk menyatakan
jumlah. Pada umumnya, angka ordinal menggunakan artikel “the” di awal
pengucapannya. Perhatikan contoh berikut:
·
She is the first person that I know.
(Dia orang pertama yang saya kenal)
·
I am the eighth runner. (Saya pelari ke
delapan)
·
My class is on the second floor. (Kelas
saya ada di lantai kedua)
Pada
dua contoh kalimat di atas untuk penggunaan angka ordinal bisa diketahui dengan
jelas bahwa angka tersebut di gunakan hanya untuk menyatakan posisi, urutan,
maupun tingkatan. Apa fungsi dari angka ordinal?
1)
Angka ordinal digunakan untuk menyatakan peringkat.
Contoh: I get the
second rank in the class. (Saya mendapat peringkat ke dua di kelas)
2)
Angka ordinal digunakan untuk menyebutkan tanggal.
Contoh: I was born on
March the fifth. (Saya lahir pada tanggal lima bulan Maret)
Pada contoh kalimat di
atas tidak ada dituliskan/disebutkan kata “date” (tanggal) dalam Bahasa
Inggris, karena pada umumnya, apabila nama bulan dan angka ordinal disebutkan
maka sudah diketahui tujuannya untuk menyebutkan penanggalan.
Perhatikan Tabel Berikut:
Keterangan:
- Setiap angka memiliki huruf kecil sebagai penanda bahwa angka tersebut adalah angka ordinal. Huruf kecil setelah penulisan angka tersebut diambil dari dua huruf terakhir dari penyebutan angka.
- Pengucapan angka ordinal memiliki perbedaan dengan angka kardinal. Misalnya angka “5” pada ordinal number diucapkan “the fifth”, sedangkan untuk cardinal number diucapkan “five”
- Setelah angka 30, 40, 50, dst. pengucapannya angka satuannya sama seperti di awal (perhatikan pengucapan/penulisan angka ordinal 20-an)